Acara berjalan dengan lancar dan sakral. Ini melebihi ekspektasiku. Sekalipun aku dan Mas Dhika sudah menikah, tetapi atmosfer akad yang biasanya haru dan mendebarkan tetap kental terasa. Mas Dhika tampan sekali mengenakan baju pengantin putih yang senada dengan kebayaku yang juga berwarna putih. Rambutnya baru, karena terakhir dia mengirim foto, itu masih agak panjang. Aku menyaksikan akad lewat layar. Aku baru dibawa ke lokasi akad setelah saksi mengatakan ‘sah’ dengan kompak. Aku keluar didampingi Mama dan Ibu. Mas Dhika terus menyunggingkan senyum begitu melihatku. Dia bahkan sempat melemparkan candaan ketika kami sedang menandatangani berkas-berkas. Belum-belum, jahilnya sudah kumat. Andai tidak sedang menjadi pusat perhatian, ingin sekali aku memeluk Mas Dhika di tempat. Demi ap