*** Sejak pagi tadi, Jihan merasakan mual dan pusing yang tak kunjung reda, sehingga ia memilih untuk tetap berdiam diri di dalam kamarnya. Dari sarapan hingga makan siang, ia tidak sekali pun turun ke lantai dasar, berkat pelayan yang dengan setia mengantarkan makanan ke kamarnya. Arabella, sempat membujuknya untuk makan bersama keluarga. Namun, dengan sopan, Jihan menolak ajakan tersebut. Ia memanfaatkan keadaan yang mengharuskan dirinya tidak bertemu Michael hingga hari pernikahan sebagai alasan yang kuat untuk tidak keluar dari kamarnya. Dengan demikian, Arabella pun tidak lagi mendesaknya. Sepanjang pagi, Jihan menahan rasa pusing dan mual. Ia sengaja tidak ingin memberitahu siapa pun tentang keadaannya, karena tidak ingin merepotkan mereka, terutama Arabella. “Aunty, kepalanya ma