Kara ikut senang dengan kabar Katie yang sekarang bekerja di kantor Ian, dan dia yang tidak perlu menunggu sampai minggu depan. “Apa kataku, harus optimis, Katie,” ujar Kara melalui ponsel dan dia yang dihubungi Katie sore itu. “Iya, Kara. Aku … aku nggak tau harus bilang apa ke kamu. Aku hanya bisa mendoakan kamu bahagia,” ujar Katie di ujung sana. Kara tertawa-tawa, senang dengan doa Katie, meskipun dia tidak tahu apa itu bahagia. “Hei, satu hal yang harus kamu tau sekarang, Katie.” “Apa itu?” “Aku sudah tiga hari ini berhenti merokok.” “Ha? Ya ampun, Kara. Aku seneeeng.” “Haha, iya. Berat sih, tapi … aku harus paksain diri.” “Gitu dong, jangan sok nasihatin orang, diri kamu sendiri nggak kamu urus.” Kara tersenyum kecil, menyadari dirinya yang terkadang luput dari perhatiannya