Sebelumnya James sudah menyatakan perasaannya, kali ini giliran Caleb, dan Kara yang hanya mampu mendengus tersenyum, tidak begitu mempedulikan perasaan anak dan ayah itu kepada dirinya. “Lovely, aku sungguh-sungguh,” ucap Caleb, yang menyadari Kara yang diam saja setelah dia menyatakan perasaannya yang sesungguhnya. “Oke, aku tau kamu sungguh-sungguh menyukaiku.” “Mencintaimu, Lovely, bukan sekadar menyukai.” “Caleb, kamu sudah menikah dan nggak pantas bicara itu kepada selain Huda … dia istri sahmu.” Kara berucap tegas, tapi tatapannya tetap hangat. Caleb terdiam, bibirnya gemetar, ingin membalas ucapan Kara tapi hanya sebatas tenggorokan. Kara tahu Caleb resah dan kecewa, ada bulir-bulir yang tergenang di ujung pelupuk matanya. “Hei, jangan sedih. Cinta atau nggak cinta, suka