Michael tersenyum kecil melihat ekspresi wajah Gabriel dan dia mengerti. “Gabriel masih kangen Mama, Papi,” aku Gabriel tanpa ditanya. “Papi mengerti.” Lalu Michael mendekati Gabriel dan mengajaknya berdiri di depan jendela besar, mengamati betapa sibuknya keadaan di luar. “Gabriel mau tinggal sama Mama, Papi,” ujar Gabriel. Michael mendelik. “Tapi mama nggak mau, dia mau Gabriel sama opa saja.” Michael mendengus tersenyum, sedikit menghargai pengertian Kara. “Tapi dia boleh Gabriel ke apartemennya. Hm … kapan lagi?” Michael memegang tangan kecil Gabriel. “Kita atur waktunya.” Gabriel tertawa kecil. “Mama juga bilang begitu, dia akan atur waktunya.” Michael menggeleng tertawa, merasa berbincang dengan manusia kecil yang dewasa. *** Hari ini Kara lumayan lelah setelah bekerj