Part 23

611 Kata

Disaat Alex sedang merasakan dejavu tiba-tiba sebuah tepukan punggung menghentikan kegiatan mengenangnya. "Tuan, kok bengong?" datang Lian--asisten Alex. "Ganggu aja lo, gue lagi mengenang juga!" ketus Alex kesal. "Mengenang apa tuan?" "Nggak." sergah Alex. "Mengenang Mbak Ra, ya tuan..." goda Lian sambil tersenyum manja. Lian memanggil Pleura dengan sebutan Mbak "Ra" katanya biar enak diucapkan, kalau "Pleura" terlalu membelit lidahnya. Apa kamu juga sama seperti Lian? "Apaansih, lo. Udah sana pergi." usir Alex namun Lian malah tetap berdiri disana. Akhirnya Alex mengalah kakinya melangkah mulai melangkah maju. "Kalau tuan sayang dia, pertahanin. Jangan tinggalin, jangan jauhin. Karena cinta tumbuh oleh sikap terbiasa. Bukan memaksa." ujar Lian berlalu pergi. *** Pukul 20.30 WIB

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN