"Satu detik kau hancurkan kepercayaan cintaku yang tak terhitung tiap detiknya." ••♡♡♡•• "Beda gimana?" tanya Serda Erlang. Lelaki itu menatap Virya, lebih tepatnya mengunci Virya dengan tatapan tajamnya. Seakan-akan ia sedang menginterogasi lawannya. "Sikapnya. Dia sudah jarang kasih Virya kabar-" "Hanya karena kabar kamu mengklaim lelaki itu mudah berubah!? Kamu usia berapa Vir?" Virya menggigit bibir bawahnya. Ia yang cengeng pun menangis detik ini juga. "Kenapa malah nangis? Abang tanya, kamu usia berapa? Ha?" Virya seperti anak kecil yang tengah diomeli oleh ayahnya. Ia mengusap kasar air mata yang mengalir deras itu, dengan tangannya. Jika saja ada Prada Ardan di sini. Sudah pasti ia akan mengusapkan air mata dan ingusnya ke baju Prada Ardan. Haha! "Tapi kali ini beda Ban

