Beberapa hari berlalu. Elang sudah berpakaian rapi. Dia tengah menunggu Nara yang sedang berganti pakaian. "Sayang, kamu sudah siap? Ayo kita berangkat ... hari ini kita harus fitting pernikahan kita. Apa kamu lupa itu, Baby?" tanya Elang dengan nada yang sengaja dia naikkan agar didengar oleh sang kekasih. "Iya, Elang ... sebentar lagi aku siap. Sebenarnya aku hampir lupa kalau kita akan pergi ke butik hari ini," sahut Nara yang masih menyisir rambutnya. "Boleh aku masuk? Aku sangat merindukanmu, Sayang." Elang sekarang berada di depan pintu kamar Nara. Berharap dia diizinkan masuk ke dalam sana. "Masuk saja, Elang. Kita tinggal satu atap, bagaimana bisa kamu bilang sangat merindukanku? Menggemaskan." Nara terkekeh bersamaan dengan pintu kamarnya yang dibuka oleh seseorang. "Ak