"Jadi, maksud kedatangan saya ke rumah Jeng Narti ingin melamar Nara untuk anak saya si Dodo." Seorang wanita paruh baya tengah duduk di kursi ruang tamu keluarga Nara yang telah usang. Tidak jauh dari wanita itu ada seorang lelaki yang bertingkah seperti anak-anak. Tubuhnya gempal, dengan baju kotak-kotak dan celana kodok selutut sebagai setelan yang dikenakan. Kaca mata bulat yang dipakai lelaki itu semakin memberikan kesan culun. "Saya sangat menghargai kedatangan Jeng Sarah, tetapi untuk masalah jodoh dan pernikahan, saya sudah menyerahkan semuanya pada Nara. Bagaimana kalau nanti saya tanyakan dulu padanya, apakah dia sudah siap untuk menikah atau belum." ucap Narti dengan sangat sopan. Dia tentu tidak ingin membuat janda terkaya di daerahnya itu terluka. Walaupun Dodo dari kelua