Hari pernikahan Elang dan Nara tiba. Prosesi pernikahan diadakan secara tertutup. Hanya kerabat Nara terdekat yang diundang. Tidak ada pesta. Itu sengaja dilakukan untuk berjaga-jaga, siapa tahu ada lagi musuh Elang yang sedang mengincar Nara.
Wanita itu tidak masalah dengan pernikahannya yang sederhana dengan Elang. Bagi Nara, menjadi istri Elang sudah menjadi kebahagiaan besar untuknya. Dia hanya bisa berharap, semoga pernikahan yang dia bangun bersama Elang terus diliputi kebahagiaan.
Malam harinya, mereka berdua merebahkan diri di kamar. Sudah lewat jauh dari jam makan malam, keduanya masih berbincang. Sekedar obrolan sederhana yang selalu mereka lakukan selama ini.
"Nara, terima kasih," ucap Elang kemudian.
"Terima kasih untuk apa, Elang?"
Elang menoleh ke arah sang istri. D
