PENDOSA 68

1802 Kata

Entah mengapa perasaanku mengatakan, pembeli yang baru saja meninggalkan stand dimsum ini adalah Bhumika. Postur tubuh, mata dan suaranya, persis sekali dengan pria itu. Tapi apa mungkin, Bhumika bisa tahu aku berada di sini? Bagaimana bisa? Aku menggelengkan kepala, menepis pemikiranku sendiri. Rasanya memang mustahil pembeli barusan adalah Bhumika. Benar, tidak mungkin pria itu bisa menemukanku di sini. Menepis segala pemikiranku tentang ayah dari Alia itu, aku kembali fokus bekerja. Vennia yang sekarang kupanggil dengan sebutan Mbak, karena beliau saat ini adalah bosku tidak bisa datang hari ini, karena sedang sibuk dengan novelnya. Sembari menunggu pembeli, aku merapikan area stand ini. Membersihkan seluruh bagian stand, membungkus sambal dan pekerjaan lainnya, sesuai instruksi dari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN