Aku mendengar percakapan orang-orang dan bisa mencium aroma desinfektan di sini. Namun ketika aku ingin membuka mata, kedua mataku sulit sekali untuk terbuka. Kedua mataku sakit, begitu pun dengan seluruh tubuhku yang seperti akan patah. Aku tahu saat ini aku berada di mana. Aku berada di rumah sakit, karena harus mendapat perawatan setelah Bang Marcel dengan membabi buta memukuliku. Kurasakan air mataku kini mengalir membasahi pipi. Aku hanya mencoba meminta penjelasan pada Bang Marcel, karena sudah satu minggu lamanya, setiap hari nomorku mendapat teror dari nomor-nomor yang mengaku sebagai debt collector. Para penagih utang tersebut mencari Bang Marcel dan meminta pria itu untuk melunasi utang-utangnya yang telah jatuh tempo. Aku yang berusaha menjadi istri yang baik, sudah membantu