Hikmah di balik musibah. Ungkapan yang tepat untuk menggambarkan kedatangan Semeru yang menjenggukku sekarang. Selang satu hari, Wisnu dan Semeru datang berkunjung. Aku yang masih terbaring di tempat tidur menangis, karena begitu datang, Semeru seketika memelukku. Aku mendekapnya erat, putra kecil yang telah kulukai begitu dalam. Tak lupa aku berterima kasih pada Wisnu karena dengan kebesaran hatinya, bersedia mengantarkan Semeru kemari. “Siapa yang sudah jahatin Mama, Ma?” Semeru bertanya setelah duduk di bibir ranjang di sisiku. Putraku tampak mengkhawatirkanku sekali, membuatku terharu. “Eru tidak perlu tahu siapa yang melakukan ini. Yang terpenting Semeru ada di sini untuk Mama,” ucapku mengenggam tangannya erat. Di ruangan ini selain diriku, hanya ada Semeru, Sela dan Alia. Semen