72. Ternyata ...

2366 Kata

“Karena tempat ini harusnya jadi rumah kita sejak bertahun-tahun yang lalu, Na.” Mia termangu mendengar ucapan Lio. Apa maksud perkataannya kali ini? Mia sungguh tidak mengerti. “Maksud kamu?” tanya Mia lirih. “Mau aku jawab sekarang, atau mau tiup lilin dulu?”  “Tiup lilinnya nanti aja.” Rasa penasaran karena ucapan Lio tadi sepertinya tidak bisa menunggu. Mia ingin penjelasan secepatnya. Lio mengangguk paham kemudian meraih tangan Mia. “Ikut aku, yuk! Ada sesuatu yang mau aku tunjukin sama kamu.” Lio membawa Mia melangkah lebih jauh lagi ke dalam rumah, kemudian menghampiri sebuah pintu. Perlahan Lio membukanya. “Masuk, Na!” Ragu-ragu Mia melangkah masuk. Sama seperti ruangan di depan tadi, kamar ini pun terlihat rapi, bersih, dan terawat dengan baik.  Mia menoleh ke arah Lio lal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN