60. Kenangan Berharga

2200 Kata

“Udah bangun?” Suara Lio terdengar begitu lembut di dekat telinga Mia. Refleks gadis itu menegakkan duduknya dan menyadari kalau tadi ia jatuh tertidur dengan kepala bersandar di bahu Lio. Mungkin sofa di kamar rawat Nania tempat mereka menunggu terlalu empuk, atau kehadiran Lio di sisinya membuat Mia terbuai karena terlalu nyaman, hingga tanpa sadar ia tertidur begitu saja. “Eh, maaf!” bisik Mia malu. “Aku enggak sadar ketiduran.” “Gapapa, Na,” jawab Lio geli. “Namanya ketiduran, mana sadar.” “Iya, tapi aku juga enggak niat sandaran di situ ….” Mia menunjuk bahu Lio dengan malu-malu. “Gapapa, Nona.” Lio mengusap lembut kepala Mia sambil tersenyum geli. “Enggak sengaja atau malah sengaja diniatin, aku enggak masalah. Malah suka kamu sandaran ke aku.” “Padahal kamu juga capek, tapi ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN