88. Luar Biasa

2028 Kata

“Na …, jangan sedih.” Lio menggenggam tangan Mia erat-erat saat keduanya sudah kembali ke mobil usai melakukan pemeriksaan dengan dokter kandungan beberapa waktu lalu. “Aku berusaha, L. Tapi susah.” Suara Mia terdengar bergetar menahan gejolak perasaan dalam hatinya. “Kamu juga pasti sedih, kan?” “Enggak, Na. Aku optimis, kok,” ujar Lio penuh keyakinan. “Tenang ya, Sayang.” “Nunggu dua minggu bakal kerasa lama banget, L,” desah Mia putus asa. “Enggak, Na.” Lio menggeleng cepat. “Dua minggu enggak akan kerasa. Aku bakal buat kamu sibuk sampai enggak sempat mikirin apa-apa.” “L, andai ini gagal juga …?” tanya Mia takut. Lio kembali menggeleng. Ia tidak ingin membahas hal-hal negatif. “Na …, kita pikirin yang baik-baik aja ya.” Mia juga ingin begitu. Namun, hasil pemeriksaan bersama do

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN