Dizza sangat menikmati hari-harinya sebagai ibu hamil. Perutnya kini sudah membuncit karena usia kehamilan yang menginjak delapan bulan. Bobot tubuhnya naik dratis. Awal hamil Dizza kehilangan nafsu makannya dikarenakan mual yang dideranya. Setiap makanan yang yang berhasil masuk ke perutnya selalu dimuntahkan. Namun kini setelah melewati trimester pertama, nafsu makannya bertambah berkali-kali lipat. Membuat mulutnya tidak hentinya mengunyah. Apalagi sang suami selalu mencekcokinya dengan berbagai makanan. Bertambah kalap lah Dizza. Perasaan Dizza juga menjadi lebih sensitif. Ia akan merajuk jika Deryl mengacuhkannya. Padahal Deryl tidak bermaksud mengacuhkannya. Pekerjaan Deryl yang menumpuk dikarenakan sekretarisnya yang sedang cuti membuatnya terpaksa membawa pekerjaan ke rumah. Di sa