Biasanya jam setengah enam pagi Dizza sudah sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan. Namun, pagi itu Dizza sama sekali tidak beranjak dari kasurnya bahkan hingga jam menunjukkan pukul delapan. Ia bergelung di balik selimut dan sesekali ke kamar mandi karena mual yang dirasanya. Beberapa kali muntah membuat tubuhnya lemas sekali. Kepalanya juga pusing. Dan sejak tadi Deryl tidak beranjak dari kasur menemani sang istri. Untungnya hari itu adalah hari weekend sehingga Deryl tidak perlu bekerja. Ia bisa menemani istrinya seharian. Apalagi kondisi istrinya yang sedang sakit. Mana tega ia meninggalkan istrinya yang sedang sakit di rumah. Ditambah sejak semalam Dizza tidak hentinya memeluk erat dirinya. Dizza memperbolehkan Deryl melepas pelukannya hanya ketika Deryl ke kamar mandi. Setelah itu D