Sesuai kesepakatan, operasi pun dilakukan. Semua yang menunggu merasa tegang. Karena operasi ini menentukan kelangsungan hidup Dizza. Mereka terus saja berdoa agar operasi berjalan lancar.
Di tengah operasi salah satu perawat tiba-tiba saja keluar. Meminta kepada anggota keluarga untuk segera mendonorkan darahnya karena terjadi pendarahan. Harus segera dilakukan transfusi darah. Kondisi Dizza semakin memburuk. Mereka yang mendengar keadaan Dizza di ruang operasi langsung panik. Karena ayah memiliki darah yang cocok untuk Dizza maka tidak dibutuhkan waktu lama untuk ia mendonorkan darahnya. Ia berjanji tidak akan menjauhkan Dizza dengan Alesha dan Deryl lagi asalkan Dizza harus selamat. Ia akan membebaskan Dizza untuk menentukan masa depannya sendiri asalkan Dizza bisa kembali berkumpul be
