Dizza membuka matanya ketika waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Dilihatnya Deryl tertidur di sofa dengan tubuh bersandar di kepala sofa. Sedangkan Alesha tertidur dengan paha Deryl sebagai bantalnya. Bunda tertidur di sofa yang lainnya. Dan ayah sedang membaca mushaf kecil dengan suara pelan. Lelaki paruh baya itu duduk di kursi samping tempat tidur Dizza. Sejak kapan mereka semua tiba di sini? Mengapa tidak ada yang membangunkannya? Dizza merasa tidak enak hati karena dirinya, mereka jadi ikut tidur di rumah sakit. Ayah yang menyadari puterinya telah bangun pun menghentikan membaca Alqur'an. Ia menaruh Alqur'an itu ke atas meja nakas samping tempat tidur Dizza. Ia bangkit dari duduknya. "Ada yang sakit Nak?" "Enggak Yah." "Mau minum?" Dizza mengangguk. Ayah membantu Dizza d