Deryl sedang duduk sambil menghadap jendela kaca yang menampilkan pemandangan Jakarta. Dari tadi ia tidak fokus bekerja. Perasaannya entah mengapa tidak enak. Ia sudah menghubungi bundanya Dizza untuk mengetahui keadaan Alesha dan bersyukurnya ia ketika tahu keadaan Alesha baik-baik saja. Ia tidak mungkin menanyakan Dizza sedangkan ia tahu bahwa Dizza sudah memiliki kekasih. Rasanya sangat tidak pantas, tetapi perasaannya sungguh tidak enak. Ia terus saja kepikiran Dizza. Smartphone Deryl bergetar menandakan panggilan video call. Terpampang nama Verna di layarnya. Deryl mengarahkan layar ke wajahnya sebelum akhirnya mengangkat panggilan tersebut. "Hai Ryl. Ada yang mau ngomong sama kamu. Penting." "Siapa?" "Bayu. Aku lagi sama dia nih. Dia mau ngasih tahu sesuatu sama kamu." Deryl men