Malam ini Regan mengalami mimpi buruk, dia dikelilingi oleh banyak sekali bayi yang tak memakai sehelai baju pun. Ada yang tengkurap, ada yang merangkak, sebagian bayi menangis dan sebagian berceloteh. Ada satu bayi yang tertidur, Regan memegang mulutnya, perutnya tiba-tiba mual dan keringat membanjiri keningnya. Dia bahkan merasa tak bisa bernapas, namun bayi yang tertidur itu sangat menarik perhatiannya, hingga perlahan satu demi satu bayi-bayi yang mengelilinginya pergi, meninggalkan satu bayi yang tertidur tersebut. Regan memperhatikan wajah bayi itu yang lama kelamaan membiru dan membuatnya menangis, itu adalah bayinya, putra pertamanya. Regan berlutut, kakinya mendadak lemas dan dia memegang lehernya yang tercekik tak bisa bernapas. “Kak! Kak Regan bangun!!” teriak Renata sembar