Regan sudah berbaring di ranjang kamar Renata, Renata mematikan lampu utama dan mengganti dengan lampu tidur lalu ikut berbaring di samping Regan yang menatap langit-langit kamarnya. Sudah sangat lama dia tak memasuki kamar ini sejak Safiza mengakui bahwa dia selalu cemburu ketika Regan berada di kamar Renata, meskipun dia tak secara gamblang melarang Regan masuk ke kamar itu, namun Regan yang ingin menjaga perasaan Safiza pun memilih tak terlalu masuk ke dalam privasi Renata. Namun kini, dia merasa sangat ingin ditemani Renata, mungkin kehadiran Renata bisa membantunya agar menyimpan kenangan-kenangan itu di tempat yang rapih dan tertutup sampai dia bisa mengenangnya dengan senyuman bukan air mata seperti belakangan ini. “Kak,” panggil Renata. Regan menoleh dan mendapati Renata yang su