Dua Puluh Tujuh

1827 Kata

“Renata bilang apa sama kamu?” tanya Regan, menoleh kepada Safiza yang tampak mulai menyuap makanan kembali. “Nggak bilang apa-apa.” “Semalam kan kamu ngikutin dia ke kamar, masa dia nggak cerita apa-apa?” tanya Regan. “Kalau aku juga bilang ke kamu, lantas siapa lagi yang dapat dia percayai dirumah ini?” “Tapi aku suaminya Za, aku berhak tahu,” ucap Regan, Safiza menoleh dan menatap mata Regan dengan senyum tipis di bibirnya. “Sepertinya belakangan ini, kamu selalu menegaskan status dia yang juga istri kamu. Ada apa?” “Bukan seperti itu,” ucap Regan sambil mengurut pelipisnya. “Aku hanya ingin tahu, aku nggak mau ada orang jahat yang memanfaatkan dia,” imbuh Regan memberi penjelasan pada Safiza. “Dia masih muda, perjalanan dia masih panjang, biarkan dia menikmati kehidupan kamp

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN