Eps. 44 Serangan Jantung Mendadak

1230 Kata

Berlian membuka pintu rumah dengan napas masih memburu, namun begitu masuk, yang menyambutnya hanya sunyi. Tidak ada suara televisi, tidak ada suara langkah kaki atau panggilan lembut dari Hayu seperti biasanya. “Bu?” panggilnya sambil berjalan cepat ke dalam. Ruang tamu kosong. Ia bergegas ke dapur, lalu ke kamar Hayu—juga kosong. Tidak ada tanda-tanda ibunya baru saja ada di rumah. Tempat tidur rapi, bantal masih terletak di tempat semula. Bahkan gelas di meja belum berubah posisi. Tak ada jejak. Ketakutan menyergapnya. Lalu ke mana ibunya? Tiba-tiba pikirannya kembali ke ambulans yang sempat melintas cepat saat ia berlari tergesa menuju rumah tadi. Ambulans itu… apakah mungkin membawa ibunya? Jantung Berlian berdetak lebih cepat. Ia mengingat suara sirinenya yang memekakkan telin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN