Dani menyebar beberapa orang ke daerah yang biasa dikunjungi Raila dan Satria. Ia menunggu dengan tak sabar di ruangannya. Dua jam telah berlalu, tapi belum satu pun anak buahnya yang memberi kabar tanda-tanda keberadaan Raila dan Satria. Kemana mereka? Bagaimana mungkin menghilang begitu cepat dari kota ini? Atau.... Lagi-lagi pikiran Dani tertuju pada Salvira. Apa mungkin Raila pergi ke sana? Bukankah gadis itu tidak suka jika dirinya masih mencintai Salvira? Tapi mereka kan bersahabat. Mungkin saja Raila pergi ke sana! Haruskah ia bertemu lagi dengan Salvira? Ah, sekian lama Dani berusaha melenyapkan rasa sakit itu. Ya, dua kali Dani patah hati oleh Salvira. Jujur saja, kehadiran Raila banyak mengubah segala hal. Kekonyolan gadis itu seringkali membuat Dani lupa dengan sakitnya. Tak