"Kamu sendirian di rumah?" tanya Ririn lalu duduk di kursi.
Raila ikut duduk bersama. Ia mengangguk malas, "Iya, kenapa emang?"
"Ya bagusnya cari temen lah. Apalagi kamu lagi dapat musibah kayak gini. Bahaya tahu!" ucap Ririn dengan wajah serius.
Raila mengerutkan keningnya, "Bahaya apanya? Kan aku cuma duduk di dalam rumah. Gak terjun dari lantai tiga juga kali."
"Ya maksudku kalau orang lagi sedih, jangan sendirian. Nanti malah jadi depresi lho," ucap Ririn lagi.
"Depresi apaan sih? Gak ada. Aku cuma butuh menyendiri aja. Wajar kali orang lagi mumet butuh waktu. Ngerti gak sih?" Raila mulai ketus.
Ririn nampak terkejut dengan jawaban Raila yang bernada agak tinggi.
"Oh, maaf. Aku gak maksud kok. Cuma mau nawarin aja sama kamu. Barangkali mau keluar nyari udara segar gitu lho. Ata
