Ternyata, bukan hanya di acara reuni saja Raila bertemu dengan pertanyaan petaka itu. Bahkan di acara kegiatan sosial bersama Deswita, Raila masih mendapatkan pertanyaan serupa. Yah, meskipun Deswita dengan senang hati ikut menjawab, tetap saja meninggalkan rasa sakit hati. "Kamu kenapa?" Ririn membuyarkan lamunan Raila. "Gak kenapa-napa. Rin, belum mau pulang?" tanya Raila dengan nada malas-malasan. "Belum ah, nanti sebentar lagi. Pulang juga ngapain, di rumah sepi, La." Ririn malah mengambil remote TV dan menyalakannya. Raila hanya menatap sekilas lalu tiduran lagi di sofa. Telinganya lagi panas sekali. Pertanyaan menyebalkan itu serasa terus terngiang-ngiang di benaknya. "Rin, menurut kamu, emang kalau nikah itu harus banget ya buru-buru punya anak?" tanya Raila tanpa melihat ke

