Dani nampak mengatur nafasnya. Sepertinya pria itu habis lari marathon. Nampak dari nafasnya yang tersengal dan keringat yang mengalir dari pelipisnya.
Raila menatap Dani dan Satria bergantian. Ia benar-benar bingung sekarang.
Satria atau Dani?
Satria, pria dengan kebaikan yang sudah ia lakukan untuk keluarganya. Ya, Satria yang sabar dan pengertian. Pria itu tidak banyak menuntut. Bahkan hingga saat ini, meskipun status mereka berpacaran sudah lama, tapi Satria tidak berani berbuat jauh. Hanya mencium tangan Raila dan memeluknya. Itu juga sesekali.
Dani. Pria itu. Banyak hal yang sudah Raila lalui bersamanya. Ada tawa dan juga airmata.
Ucapan Tohir dan Mira kembali terngiang dalam benak Raila. Satria menyayanginya. Ya, mungkin ini jalannya.
"Maaf, Bos! Saya...."
"Cukup! Jangan dite
