115. Tidur Berdua di Kasur Kecil

1582 Kata

Wira ikut meneteskan air mata begitu mendengar ucapan Mia. Ia mendekap lebih erat tubuh Mia dan menyembunyikan kepalanya di tengkuk Mia. Ia tak pernah ingin siapapun merasa bersalah atas apa yang ia lakukan. Tidak Mia, tidak juga Tristan. Ia ingin merahasiakan semuanya jika saja ia bisa. Sayangnya, Mia justru melihat bekas lukanya yang mengerikan. "Itu bukan salah kamu, Mi. Aku yang nggak bisa menahan diri aku. Aku yang nggak bisa menjaga janji aku sama kamu. Padahal, kamu sudah sering memberi aku pesan agar aku menyayangi diri aku sendiri." Wira kembali terdiam karena Mia masih terisak-isak sembari menciumi lengannya. "Aku udah nggak papa, Mi. Aku selalu ke dokter, aku ke psikiater dan minum obat. Tristan yang selalu ngawasin aku, jadi aku nggak bakal kelewatan sesi terapi dan jadwal ob

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN