Yuni mengusap lembut punggung tangan Wira sementara kedua matanya masih terpaku pada lengan Wira yang dibalut perban. Jika ia tahu Wira melakukan semua ini, ia mungkin sudah akan menerima Mia. Kenapa ia begitu bodoh dan buta harta selama ini? Karena ia berambisi untuk menjaga kekayaan keluarganya, ia menjadi menutup mata akan kebahagiaan Wira. "Kamu sudah mendapatkan petunjuk di mana Mia?" tanya Yuni setelah mereka sama-sama terdiam selama beberapa detik. "Aku nggak tahu. Aku kira Mia di Surabaya, tapi aku nggak tahu di mana tepatnya. Aku yakin ayah Mia tahu di mana Mia, tetapi sepertinya beliau bungkam karena sudah terlanjur kecewa sama aku," kata Wira. "Kamu mau Mama juga minta maaf dengan ayah Mia?" tanya Yuni ragu-ragu. Wira memutar bola mata. "Seharusnya seperti itu. Mama nggak cu