Wira terkaget karena Mia mengeluh sakit perut. Padahal ini belum waktunya bayi itu lahir. Segera, ia merangkul Mia dan mengajaknya duduk di sofa. "Apa masih sakit?" tanya Wira panik. "Nggak, kayaknya kontraksi palsu," jawab Mia. Wira membuang napas panjang, begitu juga dengan Tristan dan temen-temennya. Mereka sempat panik karena mengira bayi Mia akan segera lahir. "Kamu kecapekan mungkin, Mi," ujar Wira seraya mengelus perut Mia. "Bukan sekarang waktunya, Dek. Masih satu setengah bulan lagi ya. Apa kita perlu ke dokter, Mi?" "Nggak, ini udah nggak papa, Om. Serius," ujar Mia sungguh-sungguh. Wira mengangguk lalu mencium sekilas perut Mia. "Jangan rewel, Nak. Papa nggak mau mami kamu sakit." "Ini nggak papa, serius. Aku mau minum aja, Om. Bisa tolong diambilkan?" pinta Mia. "Oke,