95. Wira Mengamuk

1331 Kata

Wira meminta Yandi membawanya ke rumah Yuni kali ini. Ia tak peduli jika ia harus mengamuk pada ibunya. Setelah ibunya membuat Indah meregang nyawa sebelas tahun yang lalu, ia tak ingin hal yang sama terjadi pada Mia. Mia masih sangat muda, Mia juga sedang hamil. "Mia, maafin saya," gumam Wira berulang-ulang. Ia merasa begitu bodoh karena ia tidak menyadari perubahan dalam diri Mia adalah tanda-tanda kehamilan. Sudah berapa minggu Mia hamil? Ia bahkan tak tahu. Mia memintanya pulang hari Rabu kemarin, Mia bahkan menangis, seharusnya ia tahu Mia ingin membicarakan kehamilannya. "Yandi, buruan! Saya harus mencari Mia," kata Wira pada sopirnya. "Ya, Tuan. Ini juga sudah ngebut," ujar Yandi seraya memacu mobil itu lebih cepat lagi. Tak lama, Wira dikejutkan dengan pesan dari Juna. Ia menda

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN