Kamala memang datang, tapi hanya dua jam. Entah apa kesibukan perempuan itu, intinya Airlangga tidak bebas menikmati pertemuan terakhir mereka. Lalu alih-alih mereka memanfaatkan dua jam itu untuk membagi kasih sayang, baik lewat pelukan maupun ciuman, Kamala justru rewel dengan kebutuhan Airlangga. Merapikan ulang pakaian di dalam tasnya yang tersumpal acak-acakan, juga membelikan Airlangga dua jaket untuk dibawa ke Singapura nanti. Bukan memakai uang Kamala, tapi Airlangga tetap saja keberatan karena ia memberi untuk membeli semua kebutuhan perempuan itu. Malah mendadak dikembalikan lagi dalam bentuk barang. Memang sekali keras kepala, tetap keras kepala. Perempuannya sekarang bangkit jadi sosok yang mengagumkan. Karakter Kamala yang dulu ceria, lucu, dan suka merengek, kini bertransfor