Dua bulan kemudian ... Kamala menata sarapan di atas meja. Sesekali ia memijit tengkuk dan kepala, karena dari bangun tidur sampai sekarang, pusing mendera tidak henti-hentinya. Ia sempat muntah, apa lagi saat mencium aroma kuat semacam bawang-bawangan. Bukan hanya sekali dua kali saja terjadi, tapi sudah berkali-kali. Tadinya ia berpikir, mungkin masuk angin atau kelelahan. Karena memang, Kamala baru-baru ini bekerja di sebuah florist. Tetangga mereka yang memiliki arumdalu ternyata memiliki sebuah florist. Beliau sekeluarga ramah, sangat menyambut kedatangan Kamala, Kamil dan papa. Terlebih rumah Om Joko sudah tidak kosong lagi, itu alasan utama beliau senang dengan kepindahan mereka ini. Dua bulan mengenal, membuat kedekatan perlahan tercipta. Tante Nadeva–begitu Kamala memanggilnya–