Davian langsung memegang kedua tangan Senja dengan wajah begitu panik, “Kamu gapapa, Sayang? Apa yang sakit? Yang mana, coba aku lihat!” Tangan Senja di bolak-balik oleh Davian untuk memeriksa apakah ada luka berat, luka ringan, atau luka terbakar. “Aku gapapa, Sayang. Aku ba—” “Arrghhh … tanganku!” teriak Bianca saat tangannya terkena loyang kue milik Senja yang sengaja diletakan tepat di dekatnya. “Kak Davian, tanganku yang sakit bukan tangan dia. Kakak gimana sih, aku yang kena loyang malah dia yang diperhatiin. Menyebalkan!” pekik Bianca kesal. “Ohh,” jawab Davian cuek. “Hahhh? Cu-cuma ohh, doang?” tanya Bianca. Tatapan matanya begitu marah ketika tak ada perhatian sedikit pun untuknya. “Terus maunya apa? Orang yang jadi pusat perhatianku cuma Senja bukan kamu, jadi nggak usa