"Davian ...." Setetes air mata kebahagiaan itu lolos begitu saja membahasi pipi Senja. Inilah kata-kata yang sejak dulu ia tunggu-tunggu. Akhirnya Davian-nya telah mencintainya lagi. "Senja, maafkan aku membuatmu terus menangis," kata Davian mengusap lembut pipi Senja. "Kamu terlambat, Dav? Kenapa baru sekarang?" ucap Senja. "Terlambat, apa maksudmu kamu?" Davian membulatkan matanya terkejut, seketika saja tubuhnya gemetar saat mendengar kata-kata tersebut keluar dari bibir istrinya. "Terlambat, karena kenapa baru sekarang mengatakannya? Aku sudah menunggu momen ini sejak dulu," tutur Senja. "Menunggu? Itu artinya?" Bola mata hitam pekat seperti galaxy malam itu bergerak-gerak menatap Senja tak percaya. "Ya, Davian. Aku juga mencintaimu," ucap Senja tanpa rasa ragu sedikitpun. "Sen