Vian menarik istrinya mendekat dan membiarkan istrinya tidur di lengannya. Hana yang sudah terbiasa seperti itu tentu saja merasa nyaman dan menggerakkan tangannya untuk memeluk suaminya. "Kamu ingin makan sesuatu? Lapar?" Tanya Vian seraya menatap lurus ke arah istrinya yang menenggelamkan wajahnya ke dadda bidangnya. "Enggak, perutku udah enakan setelah minum tadi." Jawab Hana dengan jujur. Meskipun dari tadi siang dirinya tidak makan, atau mencoba makan tapi muntah, Hana tidak merasa lapar sama sekali. Tidak tahu kenapa tapi memang itulah yang ia alami. Mungkin saja itu efek terkejut karena mamanya tiba-tiba saja pergi. "Besok rada siangan Cinta akan datang, tadi telpon aku memberitahu." Kata Vian memberitahu. Hana yang mendengarnya tentu saja langsung menatap tajam ke arah suaminy