Rima terdiam dan ia mengingat seminggu yang lalu bagaimana Ibra keluar dari kamar ini dengan tatapan dingin, seolah ingin menghancurkannya saat itu. Apalagi Ibra benar-benar mengurungnya dikamar ini dan ada petugas kesehatan yang selalu memeriksakan keadaannya. Sosok Ibra benar-benar menghilang dan tidak pernah datang menemuinya selama seminggu ini sejak perdebatan terakhir keduanya. Rima memang telah pulih dan luka dikepalanya telah kering, Rima melihat sebagian dari kepalanya terlihat pitak karena ada jahitan disana, namun tidak terlalu terlihat karena bisa ditutupi dengan rambutnya yang panjang. Rima menghela napasnya dan ia ingin sekali keluar dari kamar ini. Setidaknya ia bisa menghirup napasnya diluar rumah ini, namun seminggu ini ia memilih menjadi penurut karena tak ingin Ibra me