Freyza duduk di kursi kebesarannya dan fokus pada laptop di depannya, ia mulai bekerja setelah acara pesta pertunangan beberapa hari lalu. Ia tak memikirkan bagaimana acara pernikahannya nanti yang dilaksanakn bulan depan, Ia serahkan semua pada pak Abraham dan keluarganya, dalam hal ini Bu Yulia sebagai calon ibu mertua Freyza sudah menyewa wedding organizer untuk acara pernikahan bulan depan. Freyza hanya menurut saja apa yang diputuskan keluarga Rendra sebagai calon suaminya, pintu ruangannya diketuk membuat Freyza dan Nanda saling pandang. siapa yang siang siang begini datang mengetuk ruangan pimpinan perusahaan, jarang ada kepala divisi yang datang di siang hari dan jam makan siang seperti ini. "Siapa Nanda?" tanya Freyza. "Entahlah bu," jawab Nanda, "masuk," Nanda me