Bab 29 – Surat untuk Kayla

1057 Kata

Udara pagi di rumah sakit itu dingin menusuk, meski matahari sudah menembus tirai tipis kamar. Arka terbangun lebih awal, menatap sekeliling dengan napas yang masih terengah. Tubuhnya semakin lemah, tapi pikirannya terus gelisah. Ada sesuatu yang ingin ia lakukan sebelum waktu benar-benar merenggut segalanya. Di meja kecil di samping ranjang, ia meminta suster membawa buku catatan dan pulpen. Tangannya gemetar ketika memegang pena, namun ia memaksa diri untuk menulis. Matanya menatap kosong ke arah kertas putih, sebelum akhirnya ia menarik napas panjang. Untuk Kayla, putri kecil Ayah… Tulisan itu tampak bergetar, tak seindah biasanya, namun setiap huruf penuh dengan perasaan. “Kayla, mungkin suatu hari kamu membaca surat ini ketika Ayah sudah nggak ada di sampingmu. Ayah ingin kamu tah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN