Hari sudah pagi ketika Emy mengintip cahaya dari sela bulu matanya yang masih terasa berat. Tulang-tulangnya serasa mencair dan malas bergerak. Emy coba mengais-ngais selimut, menariknya lebih rapat karena rasanya agak dingin. Emy merinding ketika mendapati kulit telanjangnya tersingkap dari ujung selimut yang lain. Baru saat itu ia sadar jika ternyata dirinya sedang tidak berpakaian dan hanya berbalut selimut tipis di atas ranjang yang juga masih berantakan. Emy terkejut mendapati dirinya benar-benar tanpa pakaian.
"Apa yang terjadi?" tanya Emy ketika melihat Eric yang masih duduk di ujung ranjang sambil mengancingkan kembali lengan kemejanya.
"Marahlah jika ingin marah," ucap pria itu dengan nada dingin.
Sepertinya Emy masih syok hingga belum bisa mencerna apa yang sedang menimpan
