"Siapkan wanita itu untukku!"kata suara dari ujung telepon sebelum kemudian kembali menutup pembicaraan mereka lebih dulu. Jika bukan karena ada yang rela membayarmu mahal sebenarnya aku lebih senang menikmatimu untuk diriku sendiri. Pasti kau juga sedang sangat ingin aku berada di antara kedua pahamu, Sayang, " desis suara kotor itu di telinga Emy yang sama sekali sudah tidak peduli. Emy kembali diseret keluar kemudian dimasukkan lagi kedalam mobil berbodi kokoh dan berkaca gelap. Ternyata di dalamnya juga sudah ada seorang pria yang menunggunya. "Kau tampan..."kata Emy karena tiba-tiba semua orang nampak sama tampannya dengan Eric yang sedang memenuhi tiap celah di kepalanya. "Kenapa kau melihatku seperti itu? " gerutu Emy sambil cemberut. Eric masih duduk tak bergeming menyaks