Semua ini sudah menjadi keputusan Emy, pergi sejauh mungkin dan memulai hidupnya sendiri. Masih ada uang tabungan Emy selama dirinya bekerja beberapa bulan ini yang tadinya hendak dia gunakan untuk kembali menebus rumah orang tuanya di kampung. Karena rasanya tidak mungkin juga dia pulang ke kampung dengan kondisi seperti sekarang. Jadi lebih baik ia memulai hidup baru di tempat lain. Sebelumnya Emy sudah pernah tinggal di Bali dan dia pikir dirinya masih bisa mencari pekerjaan dan bertahan hidup dengan mencari kontrakan sederhana. Walau jarak kampung halaman Emy tidak jauh tapi dia sengaja tidak singgah sama sekali, karena dia pikir sudah tidak ada juga yang mengharapkannya. Apa lagi dirinya yang sudah cacat seperti ini, pasti semua orang hanya akan semakin berpikiran buruk tentang diri