"Mondy! Ada apa, sayang?" Sontak aku menolehkan kepala ke belakang begitu mendengar suara dari belakang tubuhku. Pak Surya sedang berdiri dengan masih mengusap rambut basahnya dengan handuk. Aku menelan ludah. Sekian lama tak pernah mendapati sosok lelaki dewasa yang terlihat tampan sehabis mandi, membuat jiwa ini meronta-ronta. "Papi!" putraku berhambur memeluknya. Dengan sigap Pak Surya menghentikan aktifitasnya. Menyampirkan handuk di bahu untuk dapat memeluk Mondy. "Mondy cari papi?" tanyanya dengan lembut sembari mengusap kepala bocah itu. Mondy menganggukkan kepalanya. "Aku pikir papi ilang. Habisnya pas aku bangun, papi sudah nggak ada lagi di sampingku." Pak Surya terkekeh. Sementara aku ... masih sibuk memperhatikan interaksi mereka berdua. Bagaimana mungkin mereka bisa sede