Aku tentu saja deg-deg an menanti akan apa yang Mas Surya ingin lakukan. Jantung yang berdebar, membuat hati tidak tenang. Belum lagi perut yang mulai terasa melilit jika sedang gugup seperti ini. Untuk menggulir waktu serta mencoba menenangkan diri, lebih baik aku membuka laptop dan mulai bekerja. Masih ada naskah yang harus aku selesaikan. Saat ini waktu menunjukkan pukul sebelas malam. Hampir satu jam menunggu Mas Surya yang tak kunjung datang ke kamar. Inginnya aku tinggal tidur saja, tapi nggak enak jika tiba-tiba pria itu nanti akan datang ke kamar ini. Bukan malam pertama, tapi ini adalah pertama kali bagi kami berencana menyempurnakan pernikahan ini. Jujur, aku kurang percaya diri mengingat bentuk badan serta bagian-bagian tubuh lainnya yang biasanya tersembunyi di balik baju ya