Aku masih senyum-senyum sendiri jika mengingat bagaimana ekspresi Pak Surya yang terkejut kala aku menyetujui rencananya yang akan datang melamarku pada bapak. Ya, keputusan besar akhirnya aku ambil setelah melalui proses yang lumayan panjang dan berliku. Aku harus berperang dengan batinku yang terus menunjukkan ketakutan akan kegagalan berumah tangga lagi. Namun, melihat bagaimana gigihnya Pak Surya, juga Cahaya yang sangat menginginkan sosok mami yang ada pada diriku ini, lama-lama aku luluh juga. Tidak ada salahnya mencoba untuk membuka diri pada lelaki yang menurutku baik seperti Pak Surya. Rey. Aku sudah bertanya pada putra pertamaku itu. Dan Rey tidak keberatan jika aku menikah lagi. Sekarang giliran aku yang harus menyiapkan diri untuk berbicara pada bapak. Aku sendiri belum tah