48. Pak Surya Kenapa?

1414 Kata

"Pi! Ayo kita berangkat. Kak Rey, Kak Iyan dan Adek Mondy sudah siap?" teriakan Cahaya memutus obrolan kami. "Iya. Ayo berangkat sekarang. Nanti kesiangan." Pak Surya sudah menuju mobilnya. Membukakan pintu untuk anak-anak. Begitu semua sudah masuk ke dalam mobil dan duduk di tempat masing-masing, pintu kembali ditutup. Giliran pintu depan yang dibuka untukku. Saat aku bersiap naik, pria itu berbisik lirih. "Apa yang saya katakan tadi serius." Aku mengulas senyuman lalu duduk dengan tenang meski dalam hati banyak sekali pikiran. Masalah keuangan belum kelar, ditambah lagi dengan kegigihan Pak Surya yang mengajakku untuk menikah. Kami mengantar anak-anak ke sekolah masing-masing baru setelahnya aku harus kembali pulang ke rumah karena hari ini aku absen di kedai. Aku harus membersihkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN