"Mbak, itu sepertinya keluarga dari pengantin pria sudah datang," ucap Lintang memberitahu. Lalu adikku itu mengintip dari balik pintu yang sedikit terbuka. "Tuh, kan benar. Mereka sudah datang. Ayo, Mbak. Kita siap-siap keluar," lanjut Lintang lagi yang membuat jantung ini makin berdetak sangat kencang. Ya, Tuhan. Kenapa aku jadi semakin gugup begini. Bahkan untuk berdiri saja aku tak mampu karena tubuh mendadak lemas. Bagaimana ini. Benarkah aku akan menikah lagi? "Mbak! Malah bengong," gerutu Lintang, berdiri di samping tubuhku yang masih duduk di depan meja rias. Perias pengantin yang aku sewa sudah meninggalkan rumah sejak beberapa waktu yang lalu setelah selesai mendandaniku. "Iya ... iya. Sebentar kenapa. Kamu nggak tahu saja jika aku sedang berusaha menekan kegugupan." Adikku i