Kupejamkan mata sebentar untuk menekan emosi dan agar tidak meluapkannya di hadapan Helena. Mengembuskan napas pelan dan aku paksakan seulas senyuman untuknya. "Kamu tenang saja Helena. Saya tidak pernah memiliki keinginan untuk mengambil hak siapa pun juga. Apalagi kekayaan milik Pak Surya. Saya cukup tahu diri jika Cahaya lah orang yang berhak memiliki semua apa yang Pak Surya miliki. Meski pun saya janda dan punya anak tiga, saya masih sanggup untuk mencari harta sendiri tanpa bergantung pada siapa pun juga. Buktinya, saya sanggup membesarkan ketiga anak saya dengan usaha saya sendiri. Justru seharusnya Pak Surya lah yang patut waspada dan curiga padamu dan keluargamu," ucapku tenang meski dalam hati ini ingin sekali tertawa. Mereka pikir bisa menindasku dan menuduhku yang bukan-bukan.